ERP Manufaktur adalah sistem terpusat yang berfungsi dalam menghubungkan seluruh aktivitas operasional pabrik dalam satu platform terpadu. Di industri manufaktur, baik manufaktur skincare, farmasi, tekstil, hingga manufaktur pangan, semua dituntut agar dapat bekerja secara efisien. Namun sayangnya, tuntutan tersebut seringkali tidak didukung oleh sistem yang memadai. Akibatnya, banyak pabrik skala menengah masih bergantung pada Excel untuk mencatat stok bahan baku, merencanakan pembelian, bahkan mengatur jadwal kerja masih mengandalkan excel.
- Keterbatasan Excel pada Divisi Produksi
- Keuntungan Beralih ke ERP Manufaktur
- ERP untuk Manufaktur di Indonesia
Meskipun Excel cenderung fleksibel dan mudah digunakan, sistem excel sebenarnya tidak lagi cukup untuk mengelola proses produksi yang kompleks, yang sudah melibatkan banyak departemen. Berikut ringkasan keterbatasan Excel dalam mengelola operasional produksi. Berikut penjelasannya.
Keterbatasan Excel pada Divisi Produksi
1. Excel Tidak Efektif untuk Integrasi Data
Dalam Excel, pembaruan data produksi masih dilakukan secara manual. Kondisi ini sering menimbulkan ketidaksinkronan antara file lama dan file baru. Padahal yang sering terjadi, perencanaan produksi kerap berubah mengikuti permintaan serta pergerakan stok bahan baku. Apabila proses ini tidak terdokumentasi dengan presisi, Anda akan menanggung kerugian.
Selain itu, Excel tidak menyediakan jejak audit yang jelas dalam menelusuri perubahan data (siapa mengubah apa, dan kapan perubahan dilakukan tidak ada historynya). Tanpa histori tersebut atau dokumentasi audit, proses identifikasi masalah menjadi jauh lebih sulit.
2. Excel Tidak Cocok untuk Proses Produksi yang Kompleks
Excel tidak memiliki fitur khusus untuk mengakomodir proses produksi yang kompleks seperti, Bill of Materials (BOM), Work Order otomatis, Perencanaan kapasitas mesin (MRP), Pelacakan lot/serial number, juga Quality control workflow. Dititik ini, Anda wajib implementasi ERP untuk mengakomodir proses manufaktur.
3. Excel Sulit Dipakai Kolaborasi Banyak Departemen
Tools excel kurang efektif untuk kolaborasi antar divisi. Bagian produksi, gudang, QC, purchasing, hingga finance masing-masing membutuhkan data yang berbeda, apabila seluruh divisi masih mengandalkan file Excel yang dibagikan lewat email atau WhatsApp, risiko duplikasi data atau missed informasi akan semakin besar.
Keuntungan Beralih ke ERP Manufaktur
1. Kontrol Data dan Perencanaan Produksi Lebih Baik
Ketika data operasional telah terintegrasi dan align dengan flow bisnis, ERP manufaktur dapat diandalkan sebagai asisten dalam memprediksi kebutuhan produksi. Karena semuanya terhubung otomatis, jadwal produksi juga bisa tersusun lebih rapi.
2. Transparansi dan Jejak Audit Lengkap
Salah satu alasan kenapa perusahaan Anda wajib pindah ke sistem ERP manufaktur adalah karena ERP punya fitur audit trail yang mampu mendokumentasi jejak audit secara rinci. Jika suatu hari Anda perlu cek siapa yang input data, siapa yang approve order, atau kapan perubahan dilakukan, semuanya sudah tercatat rapi.
3. ERP Manufaktur Mempercepat Pengambilan Keputusan
ERP manufaktur mempercepat pengambilan keputusan melalui sajian data operasional yang saling terhubung antar divisi. Informasi penting seperti laporan arus kas, costing produk, status pesanan, hingga performa produksi dapat diakses dalam satu dashboard tanpa perlu menunggu laporan manual dari tiap bagian.
Dengan visibilitas menyeluruh dari sistem ERP, manajemen dapat merespons perubahan permintaan pasar, serta mengoptimalkan alokasi sumber daya dengan lebih tepat. Alhasil, keputusan strategis yang sebelumnya membutuhkan waktu berhari-hari dapat diambil hanya dalam hitungan menit berkat dukungan data yang akurat dan mudah dianalisis.
ERP Untuk Manufaktur di Indonesia
Excel adalah tools yang bagus, namun bukan solusi jangka panjang dalam menanggung operasional manufaktur yang semakin kompleks. Erasys Consulting hadir sebagai mitra implementasi ERP yang memahami kebutuhan industri manufaktur di Indonesia.
