VAPT menjadi solusi keamanan Sistem Layanan Akademik di era digital. Institusi akademik seperti universitas dan sekolah terbukti menyimpan ribuan data sensitif mahasiswa yang rentan menjadi target phishing. Oleh karena itu, jangan heran kalau ternyata layanan pendidikan sangat membutuhkan VAPT untuk menghadapi berbagai ancaman siber. Data yang berpotensi menjadi target siber berupa informasi mahasiswa, data riset, hingga akses ke sistem akademik dan keuangan.
Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan website layanan akademik dengan melakukan Vulnerability Assessment. VAPT adalah pengujian keamanan komprehensif, yang bertugas mengevaluasi struktur keamanan suatu sistem dengan mengidentifikasi kerentanan dan mensimulasikan serangan dunia nyata untuk menguji ketahanannya. Dengan melakukan VAPT pada sistem layanan akademik, institusi akademik dapat mengungkap potensi kelemahan sistem secara proaktif, sebelum penjahat dunia maya mengeksploitasinya.
5 Prosedur VAPT Bagi Layanan Akademik
Identifikasi Kerentanan
Penilaian kerentanan berisi analisis dan model risiko ancaman website. Tahap ini komponen kerentanan yang telah teridentifikasi akan diuji, misalnya pada bagian portal mahasiswa, sistem pembayaran, atau API layanan akademik. Tahap ini juga mengumpulkan informasi device, framework, server dan database yang digunakan dalam layanan akademik.
Setelah pemindaian, langkah selanjutnya adalah menentukan jenis kerentanan yang mungkin muncul, seperti kerentanan injection (SQL Injection), kerentanan authentication dan access control. Prosedur ini bertujuan untuk mencari penyebab kerentanan tersebut.
Penilaian Resiko
Penilaian risiko bertujuan untuk mengetahui kerentanan utama. Semua kerentanan kemudian dipisahkan dan dikategorikan menurut tingkat keparahannya, agar dapat ditentukan kerentanan mana yang harus diperbaiki terlebih dahulu, mulai dari resiko tertinggi, menengah, dan resiko rendah.
Uji VAPT
Uji VAPT dilakukan dengan teknik yang digunakan oleh peretas, seperti SQL Injection, Cross-Site Scripting (XSS), dan Brute Force Attack, untuk mengeksploitasi kerentanan.
Tindak Lanjut dan Perbaikan
Setelah proses VAPT selesai, lakukan remediasi atau tindakan lanjutan untuk menghilangkan kerentanan disistem keamanan. Jika kerentanan yang terdeteksi tidak segera diremediasi, kerentanan tersebut dapat berkembang menjadi lebih buruk dan meningkatkan potensi serangan siber.
Pada fase perbaikan, kerentanan diuji ulang (Re-Testing) sesuai rekomendasi pihak konsultan Data Protection Officer . Pengujian ulang dilakukan untuk memastikan perbaikan sudah efektif dan bebas dari kerentanan baru. Pengujian ulang dilakukan dengan memindai potensi celah keamanan, seperti konfigurasi yang salah, perangkat lunak usang, atau endpoint yang tidak aman dan logika bisnis yang rentan.
Mitigasi
Tujuan mitigasi adalah untuk meminimalkan peluang buruk atau kerentanan yang akan muncul di kemudian hari. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan seperti penggantian perangkat lunak atau perangkat keras yang tidak lagi dapat menjamin keamanan, penerapan enkripsi, pembuatan dan penyediaan kontrol keamanan baru, dan penerapan pemantauan keamanan berkelanjutan.
VAPT untuk Sektor Pendidikan
Seiring dengan berkembangnya ancaman siber, institusi pendidikan harus rutin melakukan VAPT untuk memastikan sistem terlindungi secara konsisten. VAPT bukanlah solusi sekali jalan, melainkan proses yang berkelanjutan. Jika kampus atau sekolah Anda mencari vendor IT berpengalaman dan tersertifikasi, hubungi Erasys Consulting. Kami siap mendukung transformasi digital dunia pendidikan dengan layanan cybersecurity yang kuat, mulai dari layanan VAPT, jasa DPO, hingga keamanan jaringan (network security). Wujudkan keamanan sistem akademik dari ancaman siber, bersama Erasys Consulting!
Klaim Konsultasi Gratis dan dapatkan detail layanan VAPT yang kami tawarkan!