Proses VAPT merupakan kunci dalam melindungi data sensitif, terutama di era digital yang semakin bergantung pada layanan berbasis cloud. Application Programming Interfaces (API) menjadi salah satu komponen inti dalam arsitektur aplikasi modern. Kehadiran API berperan menciptakan ekosistem yang terintegrasi, melalui komunikasi pertukaran data antar aplikasi. API yang tidak aman dapat memberikan celah bagi penyerang untuk mengakses data sensitif atau merusak sistem. Oleh sebab itu, di balik keunggulannya, API juga menghadirkan risiko keamanan, sehingga menjadikan API target utama dalam pengujian keamanan VAPT.
- Peran API dalam Aplikasi Berbasis Cloud
- Mengapa API Menjadi Target Utama dalam VAPT?
- Kewajiban Melakukan VAPT Bagi Perusahaan
Peran API dalam Aplikasi Berbasis Cloud
Seperti pembahasan diatas, API merupakan mekanisme yang memfasilitasi berbagai sistem untuk saling berinteraksi. Misalnya, aplikasi keuangan menggunakan API untuk mengakses data perbankan, aplikasi e-commerce memanfaatkan API untuk menghubungkan layanan pembayaran, dan aplikasi media sosial menggunakan API untuk berbagi konten. Dengan API, aplikasi berbasis cloud dapat berfungsi secara efisien, meningkatkan fleksibilitas dan skalabilitas layanan.
Namun, mengingat peran vital API dalam mentransmisikan data sensitif antar sistem, API juga menjadi target empuk bagi peretas yang ingin mengeksploitasi kerentanannya. Oleh karena itu, keamanan API menjadi prioritas tinggi dalam strategi keamanan siber.
Mengapa API Menjadi Target Utama dalam VAPT?
-
Potensi Serangan
Aplikasi berbasis cloud menggunakan banyak API untuk berbagai fungsi. Setiap API menambah fungsi baru, potensi serangan baru yang dapat dieksploitasi oleh penyerang juga muncul. Semakin banyak API yang digunakan, semakin besar pula risiko keamanannya. Di posisi ini, proses VAPT mencakup pemeriksaan manual pada permintaan dan respon API, identifikasi endpoint atau memeriksa Transport Layer Security (TLS).
-
Pertukaran Data Sensitif
API menjadi sasaran empuk peretas karena mampu mengelola data sensitif, seperti informasi pribadi, kredensial pengguna, atau transaksi keuangan. Jika keamanan API tidak terjamin, data ini dapat dengan mudah diretas, lalu menyebabkan kebocoran informasi dan kerugian besar bagi perusahaan serta pelanggan. Dalam hal ini, proses VAPT berperan untuk mendeteksi kemungkinan kebocoran data melalui respon API. Proses VAPT diakhiri dengan membuat laporan hasil pengujian ulang dan rekomendasi pemeliharaan API jangka panjang.
-
Implementasi yang Kompleks
API dirancang untuk berbagai fungsi dan terintegrasi dengan banyak sistem, membuatnya rumit untuk dilindungi. Kesalahan konfigurasi, otentikasi yang lemah, atau kebijakan akses yang tidak memadai dapat membuka celah yang dapat dimanfaatkan oleh peretas. Oleh karena itu, VAPT memegang kendali akan pemantauan API dalam mendeteksi aktivitas mencurigakan sampai identifikasi potensi ancaman di masa depan.
Kewajiban Melakukan VAPT Bagi Perusahaan
Implementasi VAPT dalam infrastruktur perusahaan tidak hanya berfungsi untuk melindungi data sensitif tetapi juga bentuk mitigasi keamanan sistem atau aplikasi yang digunakan perusahaan. Oleh karena itu, Jangan biarkan risiko keamanan mengancam data dan kepercayaan pelanggan Anda. Percayakan kebutuhan VAPT kepada Erasys Consulting, penyedia web security di Indonesia dan Singapura. Erasys Consulting menyediakan layanan keamanan profesional karena telah terakreditasi CREST. Selain itu, keterampilan tim Erasys Consulting telah teruji proaktif dalam memberikan solusi keamanan web yang komprehensif, sesuai dengan standar regulasi terbaru.
Jadwalkan konsultasi bebas biaya dengan Tim Erasys.