Dalam transformasi layanan kesehatan menuju era digital, penggunaan ERP Klinik massive dilakukan guna meningkatkan efisiensi operasional klinik di era digital. Ketika ERP klinik memegang kendali dalam sistem manajemen klinik, Rekam Medis Elektronik (RME) berperan sebagai pusat penyimpanan data kesehatan pasien secara digital. Hal ini sesuai dengan peraturan PMK no 24 tahun 2022 yang mewajibkan fasyankes melakukan penyimpanan rekam medis secara digital, untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan secara optimal.
Namun pertanyaannya, apakah sistem ERP klinik dapat diintegrasikan dengan RME? Jawabannya adalah ya, integrasi antara ERP klinik dan RME sangat memungkinkan dan justru menjadi kebutuhan utama klinik, untuk meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan. Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana integrasi ini bekerja, manfaatnya, serta tantangan yang mungkin harus klinik dihadapi sebelum atau sesudah melakukan integrasi ERP klinik dengan RME.
- Bagaimana ERP Klinik dan RME bekerja?
- Tantangan Integrasi ERP Klinik dengan RME
- Software ERP Klinik Umum
Bagaimana ERP Klinik dan RME Bekerja?
ERP klinik adalah sistem yang mengelola aspek operasional klinik, seperti sistem keuangan, persediaan obat, serta sumber daya manusia. Sementara itu, RME berfokus pada penyimpanan dan pengelolaan data kesehatan pasien, termasuk riwayat medis, diagnosis, dan hasil laboratorium.
Integrasi antara ERP klinik dan RME dilakukan melalui Application Programming Interface (API) atau middleware, yang menjadi jembatan bagi kedua sistem berbagi data secara real-time. Sampai sistem ERP klinik dan RME dapat saling terhubung—fitur administrasi, riwayat medis, manajemen tenaga medis, hingga farmasi—dapat diakses secara lebih efisien.
Tantangan Integrasi ERP Klinik dengan RME
a. Standarisasi Data
Salah satu tantangan terbesar dalam integrasi ERP dengan RME adalah perbedaan format dan standar data yang digunakan oleh masing-masing sistem, karena biasanya ERP dan RME memiliki format data yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan proses penyesuaian standar agar sistem dapat berkomunikasi dengan baik tanpa kehilangan informasi penting.
b. Keamanan Data dan Kepatuhan Regulasi
Karena menyangkut data medis yang bersifat sensitif, integrasi antara ERP klinik dan RME harus memenuhi standar keamanan yang tinggi, seperti ISO 27001 dan HIPAA (Health Insurance Portability and Accountability Act).
c. Biaya dan Kompleksitas Implementasi
Proses integrasi ERP dengan RME memerlukan investasi teknologi yang cukup besar. Rumah sakit atau fasilitas kesehatan perlu menyediakan server, jaringan, dan sistem keamanan tambahan untuk mendukung integrasi ini. Jika Anda menggunakan sistem berbasis cloud, diperlukan kebijakan keamanan tambahan untuk memastikan data terlindungi maksimal. Oleh karena itu, klinik harus bijak dalam menunjuk konsultan teknologi, agar peningkatan teknologi dilakukan sesuai dengan kebutuhan layanan klinik .
Software ERP Klinik Umum
Integrasi antara ERP klinik dan Rekam Medis Elektronik (RME) bukan untuk mewujudkan kemudahan pelayanan, tetapi berfungsi untuk meningkatkan efisiensi layanan kesehatan. Dengan pengalaman dan keahlian pengembangan teknologi kesehatan, Erasys Consulting menawarkan pelayanan profesional solusi software ERP klinik umum. Jika Anda mencari solusi ERP yang andal, fleksibel, dan scalable, Erasys Consulting menjadi vendor yang tepat untuk mendukung transformasi digital klinik Anda. Erasys Consulting siap melakukan peningkatan tata kelola operasional klinik Anda, melalui fitur ERP yang patuh terhadap regulasi kesehatan, serta memfasilitasi pendampingan melalui whatsapp group.
Diskusikan program transformasi klinik Anda disini.