Implementasi ERP Klinik menjadi solusi strategis untuk membantu klinik merancang alokasi SDM secara lebih sistematis. Peristiwa kelebihan atau kekurangan tenaga kerja, tindakan penjadwalan yang tidak efektif, serta ketidakseimbangan beban kerja, merupakan indikator yang menunjukan alokasi SDM dalam klinik kurang dijadikan prioritas. Dalam dunia pelayanan kesehatan, efisiensi dalam alokasi sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu faktor kunci dalam keberhasilan operasional sebuah klinik. Tenaga medis dan non-medis merupakan elemen pendukung yang menggambarkan baik buruknya sebuah klinik. Porsi kerja berlebihan yang dibebankan pada tenaga medis cenderung membawa dampak buruk bagi kualitas layanan klinik.
Oleh karena itu, dalam mengatur porsi kerja tenaga medis diperlukan sistem yang terintegrasi ERP klinik untuk meminimalisir biaya akibat underutilization tenaga medis. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan solusi teknologi yang dapat mengintegrasikan berbagai aspek manajemen klinik, termasuk pengelolaan tenaga medis dan non-medis.
Mari simak penjelasan bagaimana ERP klinik dapat menciptakan optimasi alokasi SDM, hingga terjadi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Fungsi ERP Klinik dalam Alokasi SDM
1. Monitoring Beban Kerja Tenaga Medis
Modul HR dalam ERP Klinik memungkinkan klinik untuk memantau dan menganalisis beban kerja tenaga medis secara real-time. Kemampuan ERP Klinik dalam memberikan gambaran mengenai jumlah pasien yang ditangani oleh setiap tenaga medis dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja individu dan tim dalam klinik.
Dengan demikian, klinik dapat memastikan bahwa dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya bekerja dalam kondisi optimal, tanpa kekurangan atau kelebihan beban kerja yang bisa berdampak pada kualitas layanan kesehatan.
2. Optimasi Kompetensi
Proses rekrutmen tenaga medis harus dilakukan dengan cepat dan efisien, terutama saat klinik berkembang atau mengalami peningkatan jumlah pasien. Modul HR dalam ERP Klinik membantu dalam melakukan optimasi proses seleksi. Sistem ERP juga dapat melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan, yang telah ditentukan sebelumnya pada catatan kompetensi. Kebutuhan pelatihan serta rekrutmen yang terkelola dengan baik akhirnya memberikan manfaat yang sesuai dengan perkembangan pelayanan kesehatan.
3. Integrasi Sistem Penggajian dan Insentif
Manajemen penggajian tenaga medis bisa menjadi tantangan besar ketika mulai melibatkan banyak variabel, seperti jumlah jam kerja, shift malam, insentif, serta potongan pajak dan tunjangan. Modul HR dalam ERP Klinik digunakan sebagai acuan dalam menghitung gaji berdasarkan kehadiran, jam lembur, atau jumlah pasien yang ditangani, hingga acuan data menentukan reward untuk tenaga medis dengan performa terbaik. Pemberian insentif berdasarkan kinerja tentu saja akan meningkatkan motivasi tenaga medis dalam memberikan pelayanan optimal.
Terakhir, fungsi ERP klinik yaitu perannya dalam mendukung kepatuhan perusahaan terhadap regulasi perpajakan dan ketenagakerjaan. Dimana pembayaran gaji dan perhitungan pajak dilakukan sesuai dengan aturan pemerintah.
ERP untuk Klinik Gigi
Tantangan operasional klinik gigi yang memiliki cabang membutuhkan sistem ERP yang mampu mengintegrasikan manajemen pasien, pencatatan medis, hingga pengelolaan SDM ke dalam satu platform. Erasys Consulting hadir sebagai mitra penyedia teknologi Software ERP untuk Klinik Gigi. Software kami dirancang untuk memenuhi kebutuhan manajemen klinik secara optimal melalui modul HR. Modul HR dalam software ERPNext mudah diintegrasikan dengan berbagai sistem. Apakah Anda merasa kesulitan dalam proses peralihan ke software klinik?
Hubungi Erasys, kami akan memandu klinik gigi Anda meningkatkan kualitas layanan secara profesional, hingga dapat beradaptasi di era digital.