Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) adalah program komputer yang dirancang untuk mengelola bisnis agar dapat berjalan sederhana. Tujuannya sudah jelas, untuk meningkatkan efisiensi alur kerja, dan sebagai tools dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Akan tetapi, implementasi sistem ERP tidak sesederhana instal microsoft pada laptop. Beberapa perusahaan ada yang gagal dalam implementasi sistem ERP, alih-alih mendapatkan keuntungan, mereka justru mengalami kerugian besar, baik dari segi finansial maupun operasional. Kerugian ini sering kali disebabkan oleh kesalahan remeh yang sebenarnya dapat dihindari sejak awal.
Melalui artikel ini, diharapkan Anda dapat mengambil langkah pencegahan yang membuat rugi perusahaan, sehingga proyek implementasi ERP Anda bisa memberikan manfaat maksimal sesuai yang diharapkan.
5 Kesalahan Fatal saat Implementasi ERP

Berikut lima poin kesalahan umum dalam implementasi ERP yang berakibat fatal bagi manajemen bisnis di perusahaan :
1. Manajemen Perubahan (Change Management)
Melakukan perubahan adalah hal yang sulit. Agar perusahaan Anda dapat menikmati manfaat penuh dari ERP, Anda harus membuat rencana waktu pembelajaran (learning curve) yang realistis. Pada awal penerapan ERP sangat normal bila muncul keluhan, keluhan tersebut akan berkurang seiring berjalannya waktu.
Perhatikan juga strategi komunikasi di masa transisi, pilih metode terbaik bagaimana pembelajaran sistem baru akan disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat.
2. Analisis Kebutuhan Kurang Matang
Banyak perusahaan memulai implementasi ERP tanpa menganalisis kebutuhan bisnis secara mendalam. Akibatnya, sistem yang dipilih tidak sesuai dengan proses kerja, sehingga banyak fitur dalam ERP tidak terpakai atau malah kurang mendukung operasional.
3. Top Management Kurang Mendukung
Proyek ERP bukan hanya urusan departemen IT saja. Implementasi ERP melibatkan semua departemen, mulai dari staf di lapangan hingga manajer senior yang akan bersinggungan dengan ERP. Keterlibatan aktif dari pengguna atas hingga staf akhir perlu dibangun, agar adopsi sistem ERP berjalan sesuai standar.
4. Tidak Mempersiapkan Data yang Proper
Data lama yang tidak rapi, tidak valid, atau tersebar di banyak sistem akan menyulitkan proses migrasi. Jika tidak dibenahi strukturnya sejak awal, masalah data berpotensi terulang kembali ke sistem baru.
5. Kustomisasi ERP Berlebihan
Kustomisasi sistem ERP memang dirancang sebagai solusi proses bisnis. Namun, terkadang perusahaan melakukan kustomisasi berlebihan tanpa memiliki pemahaman manajemen bisnis. Daripada menyesuaikan sistem ERP secara berlebihan tanpa pemahaman bisnis yang kuat, lebih baik perusahaan menghindari kustomisasi yang tidak perlu. Kustomisasi yang tidak tepat sasaran justru hanya membuang anggaran.
Konsultasi Sistem ERP Trading Distribusi
Sistem ERP merupakan investasi berharga dan bukan beban bagi perusahaan, tergantung pada cara penerapannya. Maka, agar investasi Anda pada sistem ERP membuahkan hasil yang positif dan berkelanjutan, Anda jangan mengulang kesalahan diatas ya!
Bagi perusahan trading distribusi yang sudah memiliki gambaran flow kerja yang perlu ditingkatkan, kemudian tahu masalah apa yang ingin diselesaikan, silahkan hubungi Erasys Consulting. Sampaikan diagram alur kerja dari setiap departemen (misalnya, alur penjualan, alur produksi, alur keuangan), melalui diskusi singkat dengan tim teknis.
Klik disini untuk diskusi kebutuhan fungsional dan non-fungsional bisnis Anda.






