Bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang memiliki modal terbatas, pasti membutuhkan tambahan modal untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pasar, atau menambah aset usaha. Pelaku usaha biasanya mencari pinjaman atau kredit usaha dengan bunga rendah, yang disediakan lembaga keuangan swasta dan pemerintah. Dalam permintaan pinjaman usaha, lembaga keuangan baik bank maupun fintech tidak hanya menilai kelayakan pinjaman dari omzet usaha saja. Lembaga keuangan juga akan melihat bagaimana Anda mengelola bisnis secara menyeluruh.
Aspek administrasi dan akuntansi bisnis merupakan pondasi manajemen bisnis. Namun kenyataannya, masih banyak sekali pelaku UKM yang belum menyadari pentingnya pengendalian manajemen bisnis, untuk mendukung kredibilitas di mata lembaga keuangan. Tanpa dukungan pondasi manajemen bisnis yang kuat, proses pengajuan pinjaman bisa terhambat atau bahkan ditolak.
Sebelum Anda melakukan pinjaman ke bank, sebaiknya terapkan aspek manajemen dasar, pada bisnis Anda. Apa saja lima manajemen dasar tersebut? Mari kita bahas satu per satu.
5 Manajemen Bisnis Wajib dipenuhi UKM
UKM yang catatan keuangannya berantakan akan dianggap bisnis yang berisiko, karena sulit menunjukkan kondisi keuangan bisnis yang sebenarnya. Terapkan 5 aspek manajemen dasar agar kredit usaha Anda diterima. UKM yang tidak punya lampiran akan keuangan yang terstruktur dan rapi, akan dicap beresiko mangkir.
1.Hitung Harga Pokok Produksi (HPP)
Harga pokok produksi mencakup biaya bahan mentah, upah karyawan, dan biaya overhead produksi. Untuk provide perhitungan HPP, ERPNext memberikan fitur Bill of Materials (BOM) dan Work Order (surat perintah kerja), dengan begitu UKM dapat mendata ongkos proses produksi. Dengan ERPNext, HPP setiap produk dapat dihitung otomatis berdasarkan komponen dan biaya yang tercatat, sehingga pelaku usaha bisa menentukan harga jual yang sehat dan kompetitif.
2. Struktur Manajemen Stok
Pengelolaan stok sangat penting terutama untuk usaha berbasis produk fisik. Anda perlu tahu berapa banyak stok tersedia, mana yang paling cepat laku, dan mana yang mendekati kadaluarsa atau risiko dead stock. Stok barang yang tidak terkontrol bisa menjadi sumber kebocoran usaha. Untuk menanggulanginya, ERPNext dapat menampung catatan pergerakan stok masuk, stok keluar, dan stok hasil produksi. Selain melayani manajemen stok, ERPNext mendukung multi gudang, notifikasi minimum stok, sehingga memudahkan pengambilan keputusan pembelian atau produksi.
3. Rekap Transaksi Produksi
Pencatatan berkala wajib dilakukan terhadap semua transaksi di dalam proses produksi. Pencatatan atau rekap produksi akan membantu pemilik usaha melihat efisiensi proses produksi dan mendeteksi pemborosan lebih awal. Laporan keuangan akan kesulitan memberikan gambaran akurat tentang kondisi bisnis tanpa adanya rekapitulasi produksi.
Setiap transaksi produksi seperti pembuatan produk jadi, pemakaian bahan baku, atau retur produksi dapat tercatat secara otomatis melalui fitur produksi. ERPNext menyajikan rekap produksi dalam format laporan yang bisa disesuaikan berdasarkan periode waktu, jenis produk, atau lokasi gudang. Ini sangat berguna bagi UMKM yang mulai tumbuh dan ingin menjaga efisiensi operasional.
4. Rekap Transaksi Kasir
Mayoritas UKM pemula biasanya fokus pada penjualan total. Jenis transaksi tunai, digital, atau piutang tidak direkap secara terpisah. Padahal, rekap kasir punya peran sentral dalam mengelola arus kas harian serta mendeteksi selisih kas. ERPNext dilengkapi modul Point of Sale (POS) melayani pencatatan transaksi penjualan kasir yang langsung terintegrasi dengan gudang sekaligus akuntansi. Fitur POS akan sangat berguna untuk UMKM yang bergerak dibidang ritel, kuliner, atau distribusi. POS juga mampu memproses transaksi online maupun offline, dengan beragam pilihan pembayaran (tunai, QRIS, dompet digital).
5. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan dokumen primer yang nilai pihak pemberi pinjaman. Dokumen laporan laba rugi, neraca, dan arus kas sederhana akan diminta sebagai asesmen. Laporan keuangan menunjukkan apakah usaha berjalan sehat dan menguntungkan, serta seberapa kuat kemampuan membayar pinjaman di masa depan.
Dalam hal ini, ERPNext memudahkan UKM menghasilkan laporan keuangan seperti laba rugi, neraca, arus kas, hingga jurnal otomatis dari setiap transaksi terkait satu sama lain.
ERPNext Kelola Manajemen Bisnis UKM
Di tengah tantangan digitalisasi dan persaingan pasar yang semakin ketat, banyak UKM masih mengelola operasional bisnis menggunakan sistem yang terpisah-pisah. Dalam mengajukan kredit usaha bukan hanya sekedar mengisi formulir dan menunggu pencairan saja. Lembaga keuangan akan menilai apakah UKM Anda dikelola secara bertanggung jawab dan siap bertumbuh.
Akibatnya, banyak data penting seperti perhitungan harga pokok produksi (HPP), stok barang, hingga laporan keuangan tidak tercatat secara akurat. Erasys Consulting sebagai partner implementasi ERPNext, memiliki pandangan beragam tentang pondasi flow bisnis ritel distribusi agar dapat berjalan secara lebih profesional.
Hubungi tim Teknis disini, untuk akses Demo ERPNext tanpa kartu kredit.






